Perkembangan kendaraan listrik di Indonesia terus mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini tidak lepas dari upaya pemerintah dalam mendorong penggunaan kendaraan ramah lingkungan guna mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi udara. Dengan adanya perkembangan ini, tentu akan memberikan dampak yang positif bagi lingkungan.
Menurut data Kementerian Perindustrian, pada tahun 2020 terdapat peningkatan jumlah kendaraan listrik yang terdaftar di Indonesia sebesar 92,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan minat masyarakat terhadap kendaraan listrik semakin meningkat. Direktur Jenderal Kendaraan Bermotor Kementerian Perhubungan, Budi Setiyadi, juga menyatakan bahwa pemerintah terus berupaya untuk mengoptimalkan penggunaan kendaraan listrik guna mendukung keberlanjutan lingkungan.
Dampak positif dari perkembangan kendaraan listrik ini terlihat dari penurunan emisi gas buang dan polusi udara. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Greenpeace Indonesia, penggunaan kendaraan listrik dapat mengurangi emisi CO2 hingga 70% dibandingkan dengan kendaraan konvensional yang menggunakan bahan bakar fosil. Hal ini tentu akan membantu dalam menjaga kualitas udara dan mengurangi risiko terhadap kesehatan masyarakat.
Namun, meskipun perkembangan kendaraan listrik di Indonesia sudah cukup pesat, masih banyak tantangan yang perlu dihadapi. Salah satunya adalah infrastruktur pengisian daya yang masih terbatas. Menurut Executive Director Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa, diperlukan investasi yang besar dalam pembangunan infrastruktur pengisian daya untuk mendukung pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia.
Dengan adanya perkembangan kendaraan listrik di Indonesia, diharapkan masyarakat dapat semakin sadar akan pentingnya penggunaan kendaraan ramah lingkungan untuk menjaga keberlanjutan lingkungan. Dukungan dari pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat bagi generasi mendatang.